09 Juli 2025 Penulis : MUHAMMAD IMAM BASHORI
Senduro, Lumajang -- Rabu Tanggal 9 Juli 2025, Warga Suku Tengger di Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengadakan Musyawarah Desa (Musdes) perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.
"Pelaksanaan tradisi Nyadran adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Karo," kata Penjabat Kepala Desa Ranupani, Bambang Sugianto di desa setempat, Minggu.
Nyadran menjadi puncak dari rangkaian perayaan Hari Raya Karo yang diselenggarakan pada tahun 2025 dan momen itu menjadi ajang penting bagi masyarakat Tengger untuk mempererat hubungan spiritual dengan leluhur mereka.
"Tradisi Nyadran itu digelar pada puncak atau penutupan Hari Raya Karo 2025. Warga Desa Ranupani berpartisipasi dengan penuh antusias dalam prosesi itu untuk menjaga semangat gotong royong dan kekompakan antar-warga," tuturnya.
"Prosesi tabur bunga itu bukan sekadar ritual biasa, melainkan manifestasi dari keyakinan kuat masyarakat Suku Tengger akan pentingnya menghormati leluhur. Mereka percaya bahwa roh-roh leluhur berperan dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan keluarga dan desa," katanya.
Selain aspek spiritual, lanjut dia, Nyadran juga memiliki nilai sosial yang sangat penting bagi Suku Tengger karena tradisi itu tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan antargenerasi.
"Anak-anak dan remaja diajak untuk ikut serta dalam prosesi itu, belajar tentang pentingnya menghormati tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur. Warga Tengger tetap teguh memelihara warisan budaya," ujarnya.
Warisan leluhur yang terwujud dalam tradisi Nyadran di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro itu menjadi simbol keteguhan hati masyarakat Suku Tengger dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal. (Kec. Senduro-lmj/Bash)